Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

perang dingin

  ada yang tak aku suka dari rumah saat masuk usia dewasa/ apa karena ini efek terlalu rajin membaca/  atau mulai peka untuk hal-hal yang tidak penting//  ada ketakutan besar saat perang dingin datang/  percakapan yang dimulai dengan muka asam/  dalam durasi secepat-cepatnya/  diakhiri dengan kalimat-kalimat ketus//  harusnya usiaku berhenti saat umur sepuluh tahun/  harusnya aku tak usah mengenal cinta/  harusnya aku tidak tahu bukan pura-pura tidak tahu

berarti

----- ingatlah langkah-langkah yang kau ambil akan menjadi sesuatu esok hari entah itu baik atau buruk,  selalu nilai dirimu lebih dari seratus jika nanti kaki masuk ke bandar lepaskan kain di kedua matamu naik! berhenti merengek dan ambil langkah baru namun bila tanganmu merinding karena dingin masuk ruangan berpendingin yang begitu mewah sadar! mungkin itu hanya jebakan tiap embusan napas yang kau ambil adalah bekal untuk hidup satu detik kemudian jangan tak jadi beban hidupmu adalah milikmu naik dan sadarlah!

sore itu

 ---- pada sore hari yang sejuk kadang badai datang tanpa gerimis pada siang hari yang terik kadang kita lupa untuk membawa payung hitam pada hati yang tenang kadang kita lupa selalu ada gejolak yang tiba-tiba datang

bohong

 ---- aku tak pernah pandai mengungkapkan katanya orang jujur, tapi tiap ditanya 'kau baik saja?' aku selalu berbohong aku tak pernah pandai bercerita katanya penulis cerita, tapi tiap ditanya 'ada masalah apa?' aku selalu berbohong aku tak pernah pandai menahan tangis katanya gagah, tapi tiap ditanya 'kau tidak rindu?' aku selalu berbohong

makan-makan

 ----- kalau ada sup di rumah, aku mau pulang kalau ada udang goreng, juga aku pulang kalau hanya tersaji telur oseng-oseng, yang digoreng tidak cukup matang dengan tambahan nasi putih hangat juga saos sambal aku tetap pulang sebab bukan karena makan-makan karena rindu, aku mau pulang

banyak tanya

 ----- baru saja kau merayakan  kini kau mempertanyakan banyak, banyak, banyak hal semuanya masuk dengan izin yang lengkap kata kau tidak apa-apa ini hanya permulaan kau mengharapkan apa? semuanya masuk dengan pertanyaan yang sama kalau nanti aku jatuh,  dan menangis tersedu akan hilangkah warasku itu melebur jadi satu, tak bernyawa tapi hidup kalau nanti aku terbang, dan tertawa riang akankah hilang bumiku itu melebur jadi satu, hidup tapi tak berjiwa sering kutanyakan kapan aku pulang? karena kadang aku lelah, Tuhan

jawab

 ----- jangan berpikir, biarkan ia menari-nari aroma yang menggila itu akan merasukimu waktu yang berjalan cepat itu akan mengabaikanmu alunan yang kacau itu akan memecutmu bawakan pada sang pencipta sajak semesta

ceritanya

 ----- jika beda cerita,  akankah kamu tetap jadi tokoh itu? akankah kamu tetap pada alur itu? jadi pangeran dan mencintaiku jika beda cerita, akankah aku kau temukan? akankah aku memabukkan? jadi satu-satunya di hidupmu jika beda cerita, aku akan kemana? aku akan mencarimu sampai dapat, sampai tak terlepas

kamu

---- sampai kapan pun, kata 'rindu' akan jadi favoritku di bawah purnama yang molek itu, di dalam dekap hujan badai itu, di antara mi kuah yang hangat itu, sampai kapan pun, kamu akan jadi favoritku