Novel “NEBULA” Karya Tere Liye :
Rahasia Pengintai Terbaik dan Kembalinya Musuh LamaOleh : Lubna Anfaresi
Judul : NEBULA
Penulis :
Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit : Jakarta
Cetakan II : April 2020
Ketebalan : 376 halaman
Pendahuluan
Serial Bumi merupakan salah satu
serial yang dikeluarkan oleh penulis Tere Liye dan berhasil menarik minat
pembaca di tanah air. Serial fantasi ini sudah memiliki sembilan seri dengan
seri terbaru berjudul “NEBULA”. Sama seperti seri sebelumnya yang berjudul
“SELENA”, seri ke-9 ini menceritakan kisah dari sudut pandang Selena sebagai
orang pertama tokoh sampingan. Kali ini cerita diisi dengan konflik yang lebih
menengangkan dan pertempuran-pertempuran hebat yang sudah lama terkubur dalam
hati Selena, guru matematika tiga sekawan sekaligus pengintai terbaik Klan
Bulan. Untuk meningkatkan keseruan dalam membaca novel ini, direkomendasikan
kepada teman-teman untuk membaca seri-seri sebelumnya terutama seri ke-8,
“SELENA”.
Sinopsis Novel “NEBULA” Karya Tere Liye
Diawali
dengan konflik kecil yang Selena alami bersama dua sahabatnya –Tazk dan Mata,
di hari pertama masuk Akademi Bayangan Tingkat Tinggi setelah libur panjang.
Kali ini mereka duduk sebagai mahasiswa tingkat dua dan banyak momen-momen yang
tidak bisa dirasakan mahasiswa Akademi Bayangan Tingkat Tinggi seperti yang
mereka rasakan. Selain pengalaman mereka bertambah, kekuatan ketiga karib itu
pun terus meningkat. Terlebih kekuatan Mata, yang menurut Master Ox memiliki
garis keturunan spesial.
Konflik dimulai setelah beberapa
misi yang dilakukan oleh Selena untuk Tuan Tamus. Selena berencana untuk
mencari keberadaan Klan Nebula –sebuah klan yang Tamus ceritakan ketika Selena
melaksanakan misi-misi rahasia. Tazk yang merasa terpukul setelah mengetahui
rahasia besar di balik Panglima Pasukan Bayangan, turut semangat membantu
Selena untuk menjelajahi Klan Nebula. Selena dan Tazk selalu menghabiskan waktu
berdua setiap malam di kantin asrama, yang semakin membuat Selena yakin akan
perasaannya. Hingga pada tahun keempat di akademi, Selena dan Tazk yang telah
meneliti berbagai cara untuk pergi ke Klan Nebula mengajak Mata untuk ikut
dalam petualangan antarklan, diawali dengan pencarian Cawan Keabadian di Klan
Nebula.
Bibi
Gill dan Master Ox sudah memperingatkan Selena untuk tidak melanjutkan
perjalanan ke Klan Nebula, akan tetapi ia tak peduli. Selena juga tidak
menceritakan peringatan tersebut kepada dua karibnya dan memulai perjalanan
dengan berbohong kepada Flo dan Flau saat kegiatan Proyek Akhir.
Mereka
tiba di Klan Nebula setelah bertarung dengan penjaga portal antarklan dengan
waktu cukup lama. Klan Nebula sangat aman dan damai serta memiliki keunikan
dibanding Klan Bulan. Namun, kesederhanaan dan ketenangan di Klan Nebula
berubah drastis beberapa jam setelah Selena, Mata, dan Tazk tiba. Terjadi pertempuran
yang menyebabkan pengorbanan besar hanya karena sikap egois, benci, dan
penghianatan.
Tapi
novel “NEBULA” tidak berakhir di peperangan tersebut, novel ini berakhir dengan
kisah orang tua Raib yang diceritakan Selena dengan kondisinya yang buruk.
Selena yang berada di ruang gelap, kotor, dan terlilit tali hijau berusaha
berkomunikasi dengan Raib, Seli, dan Ali untuk menceritakan masa lalu sekaligus
rahasia besarnya. Sayang, percakapan itu terhenti oleh sosok yang akan membuka
petualangan dan peperangan baru antar dunia paralel. Sosok yang membahayakan
para pemilik kekuatan dan mengharuskan Raib –yang baru saja mengetahui fakta
orangtuanya, untuk kembali berpetualang berasama Seli dan Ali, dua karibnya. Siapakah
sebenarnya orang tua Raib? Apakah yang menyebabkan pertempuran di Klan Nebula?
Siapa pula sosok yang akan membahayakan para pemilik kekuatan? Cari jawabannya
dengan membaca novel “NEBULA”.
Kelebihan Novel “NEBULA” Karya Tere Liye
Inilah
beberapa kelebihan novel “NEBULA” :
Pertama, Penggunaan majas
“NEBULA”
merupakan novel fiksi fantasi dan sangat jarang kita baca karya fantasi yang
mengandung majas dalam ceritanya. Pada umunya novel fantasi hanya berfokus pada
penggambaran imajinasi saja, namun Tere Liye dengan pengaplikasian yang baik
mampu meletakkan beberapa majas dalam novel ini. Majas yang digunakan seperti
pada halaman 44; ‘Seluruh mahasiswa
bergegas duduk rapi. Dengung
lebah padam.’
(majas metafora), halaman 167; ‘Bahkan warna diri sendiri pun bisa menipu.’ (majas
personifikasi), dan halaman 238; ‘...kelompok
kami menyiapkan varietas tumbuhan
lemakkata yang tahan banting meskipun
terendam banjir berhari-hari.’ (majas personifikasi).
Kedua, Nama-nama unik
Bagi pengikut serial Bumi pasti
sudah tidak asing lagi dengan macam-macam nama yang aneh di tiap klan. Kali ini
pun Tere Liye memberikan nama-nama unik dan terdengar aneh di kuping kita untuk
penduduk Klan Nebula, seperti Kosong, Lumpu, Lambat, dan Repot. Nama-nama
tersebut tidak dibuat tanpa sebab melainkan mewakili sifat dan kekuatan yang
dimiliki para tokoh. Jika biasanya penulis akan mencari
nama seindah mungkin, Tere Liye memiliki ide yang cemerlang yang membuatnya
memiliki ke-khas-an dalam memberikan nama para tokoh.
Ketiga, Pengetahuan dan pesan moral
dalam mata kuliah
.
Mata kuliah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi mirip dengan mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah-sekolah formal seperti SMA, contohnya mata kuliah “Non-Gaib” mirip
dengan pelajaran fisika, mata kuliah “Hewan, Tumbuhan, dan Bukan Keduanya” mirip
dengan pelajaran biologi, mata kuliah “Kimia dan Keindahan di Dalamnya” sama dengan
pelajaran kimia, dan masih banyak lagi yang serupa. Selain
dijelaskan nama-nama dan deskripsi mata kuliah, di novel ini juga dijelaskan
isi dan fakta unik dari beberapa mata kuliah contohnya seperti pada halaman
48-50. Selain itu pesan moral novel “NEBULA” tidak hanya terdapat didalam
percakapan-percakapan tokoh bijak tapi dibungkus dalam mata kuliah yang dipelajari
Selena, yang paling keren adalah pesan yang disampaikan oleh Bibi Gill dalam
mata kuliah “Malam dan Misterinya”.
“Dunia ini terkadang tidak terlihat hitam-putih seperti yang kita inginkan. Dan dalam ambisi kekuasaan, intrik, pertempuran, kita bisa saja tertipu oleh warna asli sesuatu. Bahkan warna diri sendiri pun bisa menipu. Gelap mata. Gelap hati....” (halaman 166-167)
Keempat, Adanya bonus cerita
Sangat
asyik ketika melihat halaman terakhir epilog dan ternyata terdapat bonus
cerita. Ketegangan dan rasa penasaran pembaca setidaknya ternetralisir
dengan cerita pendek yang tidak berhubungan dengan konflik cerita.
Kekocakan dan ringannya bonus cerita seakan membawa perasaan pembaca naik rollercoster. Dan bonus cerita ini dapat
mengobati rasa kangen pembaca akan hadirnya tokoh Raib, Seli, dan Ali yang
lebih santai.
Kekurangan Novel “NEBULA” Karya Tere Liye
Setiap
hal-hal baik selalu diikuti dengan hal-hal yang tidak baik pula. Begitu pun
dengan novel “NEBULA”. Walaupun menurut saya novel ini lebih seru dan
menegangkan daripada “SELENA” namun, tetap saja ada beberapa kekurangan.
Kekurangan yang akan dijabarkan di sini diharapkan menjadi saran positif kepada
Tere Liye. Berikut beberapa kekurangan novel “NEBULA” :
Pertama, Typo atau salah ketik
Typo
atau salah ketik merupakan hal umum bagi buku-buku dengan cetakan awal. jika
dibandingkan dengan kelebihan yang telah dijelaskan tentu ini bukanlah masalah
besar. Tentu saja ini perlu diperhatikan agar nantinya pembaca tidak merasa
bingung apakah kata yang terketik salah adalah kata baku di KBBI atau tidak. Kesalahan pengetikan tersebut terdapat pada
halaman 47; akurium (akuarium),
halaman 71; kucing ni (kucing ini), dan
halaman 146; “Benar, kan?” seru mahasiswa (kata seru menggunakan
tanda seru). Kesalahan pada halaman 146 juga sedikit rancu, bisa jadi karena
memang salah pengetikan atau adanya ketidakpaduan antar kalimat satu dengan
lainnya.
Kedua, cerita yang tiba-tiba
berubah
Banyak
cerita, kejadian, atau kalimat yang menggantung dalam novel “NEBULA”. Maksudnya
cerita atau kejadian tersebut belum sepenuhnya habis permasalahannya
tapi sudah meloncat ke cerita atau kejadian lain yang berbeda latar tempat,
suasana, dan waktu. Perubahan cerita atau kejadian ini
juga tidak ditandai lambang ‘***’ (yang merupakan pembatas cerita dalam
“NEBULA”), sehingga bisa membuat pembaca bingung apakah kejadian masih saling
berhubungan atau tidak dalam hal latar, waktu, dan suasana. Salah satu
contohnya terdapat di halaman 240-241 :
‘ Dasar Boh menyebalkan. Dia tidak mempan diusir dengan wajah kesal.
Kami juga ikut membantu membangun kanal. Kami mengoperasikan alat besar pengeruk tanah yang mengambang diudara, belalainya mengeduk tanah....
“Seperti yang sudah belasan kali ku bilang, Tazk. Saat kita di Distrik Sungai-Sungai Jauh kamu akan melihat sendiri bagaimana kunci portal menuju Klan Nebula itu dibuka.”....’
Dapat
dilihat pada kalimat pertama Boh masih ada dalam kejadian namun pada kalimat
kedua seakan Boh tidak pernah datang dan terakhir kalimat ketiga, Selena
berbisik pada Tazk tanpa khawatir rencana mereka terdengar Boh (karena ternyata
latar waktu sudah berbeda dengan kalimat pertama). Perubahan latar tidak bisa
hanya dibatasi paragraf apalagi dalam kalimat pertama tertulis jelas ‘Boh tidak
mempan diusir...’ yang menyatakan dia seharusnya masih di tempat.
Mungkin
saja perubahan cerita atau kejadian merupakan salah satu teknik dalam menulis
novel untuk menghemat kejadian di tempat dan konflik yang sama. Tapi akan lebih
baik dibuat penyelesainnya atau dibatasi dengan lambang tertentu sehingga
pembaca tidak bingung.
Secara
keseluruhan novel “NEBULA” sangat menyenangkan dibaca dan memuaskan pertanyaan
penggemar serial tentang asal-usul orang tua Raib. Mengesampingkan semua
kekurangan yang ada, novel ini cocok untuk dibaca saat pikiran jenuh karena
melepaskan imajinasi kita, membayangkan dunia paralel dengan semua kecanggihan
dan keseruan setiap pertempurannya. “NEBULA” sangat cocok dibaca para remaja,
selain untuk meningkatkan minat baca juga menambah ilmu pengetahuan karena
salah satu kelebihan yang telah dijelaskan tadi adalah adanya pengetahuan yang
sesuai dengan pelajaran di kehidupan nyata. Salah satu kelebihan dari novel
serial adalah selalu ada konflik dan misteri baru yang harus dipecahkan dan
bersambung di seri berikutnya. Dengan serial ini Tere Liye secara tidak
langsung meningkatkan minat baca para remaja Indonesia yang tentunya sangat
baik untuk peningkatan literasi di bangsa ini. Oh, ya teman-teman jangan lupa, novel ini merupakan lanjutan seri sebelumnya "SELENA", jadi kedua serial ini harus dibaca berurutan "SELENA-NEBULA".
Semoga resensi ini membantumu untuk
lanjut membaca novel seri “NEBULA”!
Komentar
Posting Komentar