Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Cerpen: Semangkuk Bakso

  Semangkuk Bakso Pak Sony adalah penjual bakso kaki lima sejak tiga tahun yang lalu. Baksonya terbilang sangat laku di kalangan penjual kaki lima lainnya. Terkadang beberapa pedagang yang iri membuat cerita atau fitnah mengenai dagangannya. Ada yang bilang daging yang dipakai untuk bakso dari tikus, ada yang bilang pakai penglaris, dan ada juga yang bilang Pak Sony mengambil resep dari almarhum Pak Suki yang dulu pernah berjualan di tempat yang sama. Konon bakso Pak Suki juga digemari oleh orang-orang yang mencari kehangatan dan kenikmatan kaldu sapi. Tentu saja semua hal itu tidak benar. Pak Sony tak perlu bersusah payah melawan semua cerita-cerita jahat tentang dirinya. Ia yakin bahwa Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang telah menjelekkan dirinya. Ia juga yakin apabila yang dilakukannya benar maka tak ada yang perlu dirisaukan. Namun anehnya beberapa hari terakhir penjualan Pak Sony menurun. Hasil jualannya tidak untung, bahkan untuk balik modal pun tidak cu...

Sudut Pandang : Sistem Pendidikan

  Kalian pasti tahu fungsi sekolah itu untuk mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Kalian juga pasti tahu tugas seorang guru itu untuk mendidik serta mengajar siswa-siswinya sehingga mampu menjadi pribadi yang lebih baik dibanding sebelumnya. Entah itu dalam jenjang paling rendah maupun jenjang atas, fungsi dan tugas sekolah serta guru tetap sama. Herannya saat ini, ketika saya sedang mengampu pendidikan sekolah menengah atas, fungsi dan tugas tersebut sama sekali tidak saya rasakan. Saya bersekolah tapi seperti tidak bersekolah. Saya punya guru tapi seperti tidak punya guru. Rasanya di sini saya hanya berjuang sendiri, sedangkan guru benar-benar hanya menjadi fasilitator. Saya paham betul, bahwa di sini dilatih kemandirian. Tapi saya tidak menyangka untuk usia SMA seperti ini saya benar-benar dibebaskan untuk menentukan apa yang harus dilakukan. Saya akan menjabarkan beberapa hal yang menjadi konsentrasi saya beberapa waktu belakangan. Saya akan mulai dari ...

TERJEBAK?

  aku terjebak lagi, aku tidak mau terjebak lagi tapi ia selalu saja berhasil mengaitkan tangannya ke kakiku yang hendak melangkah. senyumnya terlalu manis dan aku tak sanggup untuk mengabaikannya aku tau itu salah, aku tau itu yang akan menjebakku nantinya tapi aku senang melihatnya, aku terjebak lagi, berputar-putar dalam ruang yang sama tapi aku agak menikmatinya karena ia yang paling baik di antara jebakan yang pernah kutemui. aku ingin lepas dan bebas dari semua pikiran ini, tapi tidak bisa karena aku dan dia terikat hubungan  bukan hubungan yang kalian harapkan, kami hanya rekan kerja aku sudah berkali-kali bilang bahwa kami tidak mungkin, agaknya itu membuatku sadar namun tetap tidak bisa lepas aku ingin lepas dan melepaskanya, tapi tidak mungkin untuk saat ini karena aku dan dia terikat hubungan yang mengharuskan aku untuk berkomunikasi banyak dengannya dia?  tentu dia tidak perlu banyak berkomunikasi padaku, karena aku yakin dia tidak butuh aku mungkin dia risih ...