Novel “SELENA” Karya Tere Liye :
Kisah Gelap Seorang Pengintai
Oleh Lubna Anfaresi
Judul
: SELENA
Penulis :
Tere Liye
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Kota
Terbit : Jakarta
Cetakan
I : 2020
Tebal
Halaman : 368 halaman
Pendahuluan
Bagi
penggemar Tere Liye, tentu tidak asing dengan salah satu serial karyanya yang
bergenre fantasi, yakni Serial Bumi. Setelah sukses dengan tujuh seri, Tere
Liye kembali menerbitkan lanjutannya dengan judul SELENA. Serial Bumi yang
biasanya berisi petualangan tiga anak
remaja SMA dengan kekuatan-kekuatan hebat, Raib, Seli, dan Ali, kini berganti
sudut pandang menjadi seorang Selena. Seorang guru matematika sekaligus
pengintai terbaik di Klan Bulan. Dalam novel ini kita akan diajak masuk ke
dalam masa lalu Selena dengan berbagai konflik yang tak kalah menarik.
Direkomedasikan kepada teman-teman yang ingin membaca SELENA untuk terlebih dahulu membaca ketujuh Serial
Bumi yang telah terbit; Bumi; Bulan; Matahari; Bintang; Komet; Ceroz dan Batozar;
Komet Minor, agar semakin masuk ke dalam cerita.
Sinopsis Novel “SELENA” Karya Tere Liye
Novel ini
dimulai dengan Selena berumur lima belas tahun yang sempurna ditinggalkan ayah
dan ibunya. Ia lahir di Distrik Sabit Enam, kawasan kumuh, padat, dan
tertinggal di Klan Bulan. Selena yang yatim piatu akhirnya pergi menemui Paman
Raf di Kota Tishri atas perintah surat wasiat ibunya. Di rumah Paman Raf, ia
berkenalan dengan Bibi Leh dan lima kakak sepupu laki-lakinya, Am, Em, Im, Om,
dan Um. Selena tidak hidup gratis di sana, menurut Paman Raf ia juga harus ikut
bekerja sebagai pegawai konstruksi dalam bisnis pamannya. Selena pun setuju dan
akhirnya ia ikut bekerja dalam proyek lorong kereta bawah tanah di bawah mandor
Aq. Dalam pekerjaan itu, bakat Selena berkembang. Ia pun belajar banyak hal
selama bekerja di lorong kontruksi.
Pada usia Selena yang ke-18 tahun, ia bercita-cita
menjadi mahasiswa Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sebuah universitas terkenal
di Klan Bulan. Masuk Akademi Bayangan Tingkat Tinggi tidak mudah, Selena harus
mengikuti tiga ujian, yaitu ujian akademik, ujian fisik dan stamina, dan ujian
kekuatan Klan Bulan. Dua tes awal berhasil dilalui Selena dengan baik tapi
masalah serius dihadapi Selena saat ujian kekuatan Klan Bulan. Selena sangat
buruk dalam ujian itu hingga ia gagal masuk ke Akademi Bayangan Tingkat Tinggi.
Namun, perjalanan Selena tidak
sampai di sana. Ia adalah seseorang yang akan melakukan cara apapun untuk
mendapatkan tujuannya. Maka ketika datang sebuah cara yang ditawarkan oleh
sosok yang muncul dalam cermin di kamar Selena, ia mengikutinya dan terpaksa
berhutang kepada sosok tersebut, Tuan Tamus. Selena memiliki kekuatannya
setelah bertemu dengan Tuan Tamus dan dia berhasil diterima Master Ox –kepala
akademi, sebagai mahasiswa ke-101. Di akademi, Selena berteman dengan Mata dan
Tazk yang pada hari inaugurasi membantunya melawan Orde Angkatan 75. Mereka
bertiga adalah mahasiswa spesial yang berbakat dan sangat hebat ketika
bertarung. Bakat terpendam Selena pun semakin terasah lewat pelajaran pilihan, “Malam
dan Misterinya” yang diajar Bibi Gill –pengawas kantin akademi.
Ketika
Selena mengira semua kehidupannya berjalan lancar, tiba-tiba dia bertemu lagi
dengan Tamus. Selena benar-benar terikat dan harus mematuhi perintah Tamus atau
ia akan kehilangan kekuatannya. Salah satu tugasnya mempertemukan Selena dengan
Av –kepala perpustakaan Kota Tishri, yang baru ia sadari menolong dirinya,
kelak saat menghadapi bahaya. Bahaya apa yang akan Selena hadapi? Apakah yang
spesial dari kedua teman baiknya, Tazk dan Mata? Tugas apakah yang harus
dipecahkan oleh Selena? Temukan semua jawabannya dengan membaca novel “SELENA”.
Kelebihan Novel “SELENA” Karya Tere Liye
Berikut
adalah beberapa kelebihan novel “SELENA”:
Pertama, kaya akan kosakata
Kosakata
yang dimaksud adalah kosakata yang jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari
atau yang biasa kita temukan dalam novel-novel remaja lainnya. Penggunaan ragam
kosakata ini sangat bagus dimasukkan ke dalam novel untuk remaja sehingga memiliki
pengetahuan mengenai kosakata baru yang ada didalam KBBI. Pembaca pun akan
memiliki tambahan kosakata, dan Bahasa Indonesia tidak akan ketinggalan dengan
bahasa gaul atau bahasa asing.
Contoh
kosakatanya, seperti memelesat
(halaman 11), komuter (halaman 13), standarisasi
(halaman 58) inaugurasi
(halaman 89), dan masih banyak lagi.
Kedua, konflik yang berbeda
Konflik
yang dihadirkan “SELENA” berbeda dengan konflik seri-seri sebelumnya. Pada
novel ini Selena banyak mengalami konflik pribadi atau konflik batin karena
Selena menyimpan banyak rahasia. Selain itu konflik
pertempuran di novel “SELENA” dilakukan dalam lingkup yang lebih kecill bersama
dua teman baiknya seperti di ruang khusus pertempuran atau saat berhadapan
dengan angakatan 75. Selena lebih sering melakukan pertempuran sendirian atau
dengan penyelinapan. Sehingga dapat kita lihat konflik yang terjadi tidak
selalu besar dan tidak selalu harus dilakukan bersama-sama. Dengan adanya
perbedaan konflik dengan seri-seri sebelumnya, pembaca tidak akan merasa bosan
dengan pola konflik besar yang sama. Pembaca pun dapat merasakan ketegangan
yang berbeda ketika penyelinapan yang sering dilakukan oleh Selena dibanding
pertempuran terang-terangan yang dilakukan Raib, Seli, dan Ali dalam tujuh seri
awal.
Ketiga, adanya kilasan cerita
Tere
Liye memang sering memasukkan kilasan-kilasan cerita yang akan terjadi
selanjutnya dengan kalimat-kalimat atau satu paragraf pendek. Dengan
menceritakan kilasan masa depan ini pembaca dapat terarahkan ke dalam
konflik yang akan terjadi atau ke alur cerita yang sudah atau akan dibaca.
Kilasan cerita ini juga dapat menjadi pendorong agar pembaca semangat untuk
membaca episode-episode berikutnya di mana akan menampilkan kisah panjang
kilasan tersebut. Tapi tidak jarang juga pembaca merasa kurang tertarik
melanjutkan setelah membaca kilasan cerita ini, karena alurnya sudah ditebak.
Keempat, cerita yang dekat dengan
pembaca
Walaupun
“SELENA” merupakan seri fantasi akan tetapi pembaawan novel oleh Tere Liye
membuatnya mudah dibayangkan dan dimengerti oleh pembaca. Kehidupan Selena di
Akademi Bayangan Tingkat Tinggi sama seperti kehidupan mahasiswa di
universitas-universitas pada kehidupan nyata. Begitu pula dengan nama-nama
kegiatan, hiburan, lelucon, bahkan tim sepak bola, dibuat sedemikian mirip
sehingga imajinasi pembaca dapat terarah namun tetap mempertahankan dunia
fantasi yang dibangun Tere Liye. Selain itu novel ini juga tidak hanya menghadirkan
ketegangan dari pertempuran-pertempuran dan penyelinapan oleh tokoh utama akan
tetapi juga menghadirkan suasana pertemanan yang dekat dengan kita. Unsur-unsur
romansa ringan pun turut mewarnai novel dan membawa pembaca merasa kehidupan
fantasi yang dibuat mirip dengan
kehidupan manusia saat ini.
Contohnya,
pada halaman 41 yang membahas pertandingan bola terbang antar dua klub
PAR-SIB dan PAR-SIJA; tentu kita akan membayangkan dua tim
tersebut sebagai tim sepak bola terkenal yang ada di Indonesia, pada halaman
101 membahas Tazk yang merupakan anggota boyband, pada halaman 131 terjadi kegiatan
OSPEK (Orientasi
Studi dan Pengenalan Kampus) oleh Angkatan 75 atau para senior, pada halaman
155 lelucon yang dilontarkan Selena kepada Tazk;
yang sempat menjadi tren beberapa tahun yang lalu, dan masih banyak lagi
kemiripan atau kejadian-kejadian yang dekat dengan kehidupan pembaca.
Kelima, pesan tersurat dan tersirat
Semua cerita tentu tidak lengkap
tanpa pesan atau amanat, baik itu tersurat maupun tersirat. Pesan-pesan dalam
novel “SELENA” ini kebanyakan tersirat karena selalu dibungkus petualangan,
pertempuran, dan kehidupan sehari-hari. Namun, bukan berarti novel ini tidak
memiliki pesan tersuratnya. Walaupun “SELENA” merupakan kisah fantasi,
pesan-pesan yang diberikan tetap dapat digunakan dalam kehidupan kita dan
sangat cocok untuk pembaca terutama yang berusia remaja. Contohnya,
‘Lubang kereta bawah tanah itu bisa jadi sekolah bagiku. Ibuku dulu pernah bilang, “Selena, hidup ini hanya soal sudut pandang. Digeser sedikit saja cara kita memandangnya kita bisa mengubah sesuatu yang menyebalkan menjadi hal yang berbeda.” (halaman 45-46).Tentu masih banyak pesan moral yang bisa kalian temukan dengan membaca “SELENA” hingga selesai.
Kekurangan Novel “SELENA” Karya Tere Liye
Tidak ada yang
sempurna dalam kehidupan ini, begitu pula dengan karya sastra. Novel “SELENA”
memang ditulis dengan menarik baik dari segi penggunaan bahasa maupun alur
cerita akan tetapi, novel ini juga memiliki kekurangan dari berbagai sisi juga.
Kekurangan-kekurangan yang akan disampaikan diharapkan dapat menjadi saran yang
baik untuk Tere Liye dalam menuliskan kisah-kisah lainnya. Berikut adalah
kekurangan novel “SELENA”:
Pertama, kesalahan pengetikan
Kesalahan
pengetikan bukanlah kesalahan fatal yang membuat nilai novel ini turun. Tapi
dalam “SELENA” ditemukan cukup banyak typo
baik yang ringan maupun yang bisa membingungkan pembaca. Contoh kesalahan
pengetikan yang ringan seperti penggunaan huruf yang salah, dapat dilihat pada
halaman 68, 239, dan 294. Sedangkan kesalahan pengetikan yang membuat pembaca
bingung terletak pada halaman 264.
Di
halaman tersebut pada awal paragraf tokoh ‘aku’ berkata bahwa akan bekerja sama
dengan tokoh ‘Tazk’. Pembaca tentu akan berpikir ‘aku’ adalah Selena. Karena
dalam cerita-cerita sebelumnya memang hanya membahasa sudut pandang Selena
sebagai orang pertama. Akan tetapi pada kalimat selanjutnya terdapat kata
‘aku’, ‘Selena’ dan ‘Tazk’ yang disimpulkan ‘aku’ adalah ‘Mata’. Karena Selena, Tazk, dan Mata selalu bertiga.
‘ Inilah satu-satunya pelajaran yang aku dan Tazk tidak bertengkar. Kami harus bekerja sama habis-habisan agar bisa melewati pelajaran.’ (halaman 264, paragraf 1)
‘ Ketika 98 mahasiswa lain berlatih di gedung oval dengan matras-matras dan instruktur dari Pasukan Bayangan, aku, Selena, dan Tazk menuju gedung kotak hitam, ruang simulasi.’ (halaman 264, paragraf 2)
Kesalahan
pengetikan pada halaman 264 ini menyebabkan perubahan sudut pandang tokoh
utama. Tapi tidak ada kalimat selanjutnya yang sekiranya kembali mengubah tokoh
‘aku’ menjadi Selena hingga halaman 265. Kesalahan penulisan pada halaman 264
cukup fatal dan bisa menyebabkan pembaca bingung akan alur cerita jika tidak
diperbaiki.
Selain
pada halaman 264 typo yang
membingungkan juga terdapat pada halaman 17 dan 18. Pada halaman 17 Selena
mengatakan bahwa Paman Raf adalah adik ibunya, Jem. Sedangkan pada halaman 18
Selena berpikir Paman Raf mengomel karena kepergian adiknya, yang jika ditarik
kesimpulan adalah ibunya Selena, Jem. Kesalahan pengetikan pada kalimat ini
memang tidak mengubah alur cerita tapi akan lebih baik dibenarkan sehingga pembaca
tidak bingung.
‘ Ibu memang pernah bercerita bahwa dia punya adik. Namanya Raf, tinggal di Kota Tishri, tapi aku belum pernah melihatnya.’ (halaman 17)
‘ Membiarkan Paman Raf mengeluarkan kalimat omelan. Mungkin itu cara dia turut berdukacita, merasa kehilangan akan kepergian adiknya, dengan marah-marah dan mengomel.’ (halaman 18)
Kedua, alur cerita yang lambat dan
monoton
Jika
kekurangan sebelumnya membahas novel dalam segi bahasa atau kata yang
digunakan, poin ini membahas alur cerita dalam novel “SELENA”. Seperti yang
telah dijelaskan di poin kelebihan, konflik novel ini cukup berbeda dengan
seri-seri sebelumnya. Hal ini menjadikan
alur cerita lambat, karena konflik besar jarang terjadi atau muncul dalam
rentang waktu yang lama. Selain karena konflik, alur cerita lambat juga terjadi
karena tidak ada perubahan signifikan dalam latar, baik tempat, waktu, maupun
suasana. Alur tetap bergerak maju namun terasa lambat.
Tak hanya lambat, alur pun menjadi
monoton akibat konflik yang berulang. Pola cerita seperti
tenang, masalah di akademi, bertemu Tamus, dan menyelesaikan misi,
diulang-ulang sehingga pembaca dapat menentukan
kira-kira apa yang akan dilakukan Selena setelah melakukan satu kejadian atau
dapat dikatakan alur mudah ditebak.
Pada akhir cerita, novel “SELENA”
kembali pada sudut pandang Raib sebagai orang pertama dan tokoh utama. Tentu
saja ini akan menarik perhatian pembaca dan memicu semangat untuk melanjutkan
ke seri selanjutnya, karena masih banyak misteri yang belum terpecahkan.
“SELENA” merupakan novel fantasi yang keren dengan penggunaan bahasa yang baik
dan menunjang literasi. Alur yang dihadirkan walaupun lambat dan monoton tidak
mengendorkan semangat pembaca karena memberikan konfli yang tidak biasa dan
berbeda dari seri-seri sebelumnya.
Novel
ini sangat direkomendasikan untuk dibaca terutama oleh para remaja baik usia SMP
maupun SMA, sebagai bacaan ringan dan menyenangkan. Dengan membaca “SELENA” imajinasi
kita dibiarkan liar namun terarah karena penggambaran latar futuristik dengan
tetap diberikan contoh nyata. Daya pikir kritis pun ikut terasah dalam beberapa
misi yang dijalankan Selena. Selain itu, walaupun “SELENA” merupakan novel
fantasi, beberapa pelajaran di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi cukup berkaitan
dengan ilmu kehidupan dan ilmu pengetahuan kita sehingga banyak pembelajaran
yang dapat diambil setelah membaca novel karya Tere Liye yang satu ini. Oh, ya, "SELENA" juga punya kelanjutannya yang tak kalah seru loh, yaitu seri "NEBULA". Nah, jangan lupa kedua novel ini harus dibaca berurutan "SELENA-NEBULA".
Semoga
resensi ini dapat memotivasi untuk segera membaca “SELENA”!
Resensi yg mengesankan kak
BalasHapusterima kasih
Hapus