Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Cerpen : Waktu yang Terbuang

  Waktu yang Terbuang             Lagi-lagi seperti ini, muncul rasa sesal di hatiku sebab datang ke pertemuan tak berarti yang diselenggarakan teman-teman alumni. Bukannya tak menikmati reuni kecil hanya saja aku tak sanggup lagi mendengar bualan yang keluar dari bibir cantik, merah merona itu. Suasana yang ramai di tongkrongan mewah atau biasa disebut cafe tak membuat mereka berhenti membahas kejelekan Wirda. Bahasan sampah yang tak selayaknya berada di tempat mewah.             “Kalian tahu, kemarin aku melihat status Wirda membeli tas mewah. Aku yakin itu palsu atau kalau asli pun, karena dia menggoda lelaki lain.” Salah satu temanku yang memang terkenal lihai bergunjing, mengarahkan pembicaraan.             “Masa, sih? Setauku Wirda anak yang adem-adem saja, lagipula dia kan sudah bersuami dan sedang berbada...

Cerpen : Dua Anak Tambang

  Dua Anak Tambang             Bunyi mesin pengeruk menyumbat telinga Udin dan Samsul yang sedang asyik mengayak pasir mencari timah, jagoan kepulauan ini. Baju mereka berdua sudah kuyup oleh air pencucian dan keringat mereka sendiri. Kulit legam kembali dibakar panas matahari yang tak kenal ampun, hingga gelap dan bau matahari yang mereka dapati. Hari ini bukan hari spesial, hanya hari-hari biasa yang Udin dan Samsul lalui sebagai anak berusia empat belas tahun. Mereka pun tak yakin jawaban tepat usia tersebut karena kebanyakan waktu dihabiskan bersama belasan dewasa dan remaja lain yang mencari uang di sini. Yang mereka ingat hanyalah tujuan melimbang untuk mencari cuan dan terpaksa meninggalkan pendidikan.             “Aku tidak pernah suka sekolah, di sinilah harusnya aku berada. Bersama remaja-remaja, terlihat kuat dan lebih berguna ketimbang di sekolah.” Begitu j...

Sudut Pandang : Krisis Kemerdekaan

  Krisis Kemerdekaan Krisis kemerdekaan, dua kata yang dapat menggambarkan keadaan Bangsa Indonesia saat ini. Dikala merebaknya serangan virus Covid-19, yang sudah hampir dua tahun berada di Indonesia membuat semua lini kehidupan mesti terkurung di dalam rumah. Entah kebijakan pemerintah merumahkan ribuan pekerja –atau jutaan, dan pelajar di seluruh Indonesia adalah pilihan yang tepat atau malah seperti bom hitung mundur. Yang jelas setelah 76 tahun merdeka masih banyak krisis kemerdekaan di Indonesia.             Saya bukan aktivis, hanya pelajar SMA yang pada larut malamnya berlari-lari ide di kepala untuk menulis beberapa hal yang cukup meresahkan diri. Daripada menunggu nanti-nanti dan terus menunda, lebih baik dipaparkan saja semua krisis yang menurut saya perlu dikritisi. Toh, besok-besok saya juga akan menjadi pemudi yang harus berjuang untuk diri, bangsa, dan negara. Mengambil hak-hak yang seharusnya menjadi milik p...

Sudut Pandang : Mikirin Orang Terus, Mikirin Aku Kapan?

  Mikirin orang terus, mikirin aku kapan?             Gini, ya sering banget kita denger atau baca di mana pun dan kapan pun “pikirin orang lain, jangan pikirin diri sendiri. Egois banget jadi orang!”. Entah apa yang ada dibenakku, sekarang kata-kata itu kayak enggak valid aja. Entah kenapa kata-kata yang udah ditanemin sejak kecil (contohnya saat pelajaran ppkn) yang pastinya maksud dari kalimat itu baik banget, sekarang menuntut dan ngebuat pribadi jadi enggak peduliin diri.             Aku tahu banget dengan kalimat itu maksudnya kita perlu membantu sesama, tidak saling menyakiti orang lain, selalu berbuat baik kepada orang, dan hal-hal yang membawa kebaikan untuk kita dan orang lain. Tapi coba telaah lagi, deh. Kita diminta untuk mikirin orang lain, mikirin kitanya belakangan. Pentingkan keperluan umum keperluan pribadi nanti aja. Pikirkan perasaan orang lain, peras...