02 Oktober 2022, pukul 04.01
“Kalian janji akan melaksanakan Ganbatte?”
“Janji!”
“Janji
akan dilaksanakan sebelum kami lulus?”
“Janji!”
“Saya
pegang kata-kata kalian!”
***
02
Oktober 2023, pukul 17.30
Terekam jelas semua kejadian itu dalam benakku. Setiap
harinya, dan kali ini lebih nyata. Aku ingat bagaimana semua rencana permainan
itu dimulai. Aku juga ingat bagaimana tegang dan senangnya malam itu. Malam terakhir
atau bisa dibilang dini hari terakhir masa Latihan Dasar Kepemimpinan.
Semuanya
lelah. Aku dan teman-teman panitia benar-benar tak tidur dengan benar. Ada jam
jaga malam, tapi bahkan aku juga lebih memilih terkapar dalam tenda. Hari itu,
aku tidur sejenak sebab satu atau dua jam lagi kegiatan paling kami tunggu akan
dimulai.
***
02
September 2023, pukul 16.30
Aku adalah seorang pemimpi yang cukup gila. Ah, bukan
gila dalam makna leksikal. Hanya sebuah parabola sebab beberapa kegiatan yang kurancang
memberikan sedikit udara segar bagi kreativitas. Bahkan kali ini aku membuat
permainan baru. Permainan yang terus berlarian di kepalaku untuk menguji
kekompakkan, kepercayaan, dan harapan teman-teman pengurus yang baru.
“Jadi
begini, nanti akan ada dua orang yang kita culik. Orang ini haruslah yang
paling cerdik pikiranya atau paling penting posisinya. Misalnya saja kita
menculik masing-masing ketua organisasi,” jelasku dengan semangat.
Teman-temanku
menganguk tanda mengerti. Namun tak sedikit pula yang mengambil sikap diam,
menunggu penjelasanku berikutnya.
“Nah,
sisanya harus mencari teman mereka yang hilang. Mereka secara berkelompok harus
memecahkan teka-teki yang berbeda di setiap pos. Sampai pada akhirnya di pos
terakhir, mereka harus bernegosiasi untuk mendapatkan kunci. Kunci itulah yang
membuka pintu yang kita gunakan untuk penyekapan dua orang sebelumnya.”
Binar
mulai terlihat pada setiap pasang mata panitia LDK. Agaknya mereka mulai
tertarik dengan ide penculikan ini. Secara bergantian teman-teman panitia
memberikan sudut pandang dan ide yang menambah keseruan permainan. Aku menyetujui
beberapa hal, mengoreksi hal lainnya, lalu dengan kesepakatan kami membuat
sebuah peraturan permaianan. Permainan yang sama sekali berbeda dan kuharap
mampu membekas diingatan setiap orang yang terlibat.
***
02
Oktober 2022, pukul 01.00
“Ratu
di mana? Ini sudah mau dimulai!”
Aku masih
menyempatkan tidur, lebih tepatnya bermalas-malasan, ketika suara ketua
panglima menyusuri tenda-tenda peserta. Suaranya pelan, tapi mampu membangunkan
peserta LDK. Tak hanya suara panglima, panitia lain yang terbangun juga memanggil
namaku. Mereka khawatir kegiatan tidak bisa dimulai. Sebab yang benar-benar
paham konsep permainan ini adalah aku.
Sudah sepuluh panggilan mencariku, aku membuka mata.
Beranjak dari tenda yang basah oleh embun. Aku rasa sudah cukup istirahatnya.
***
02
Oktober 2022, pukul 02.23
Semua
permainan dilaksanakan tanpa kendala. Aku, juru masak, tabib, dan cendekiawan
menunggu di pos terakhir bersama penjaga gembok. Kami menunggu dengan santai,
bahkan sempat-sempatnya bermain gaple. Aku tidak ikut bermain, tak mengerti. Aku
sibuk memikirkan apakah permainan ini akan bisa selesai? Aku juga selalu
berusaha tersambung dengan panitia di berbagai pos menggunakan Handy Talkie.
Sesekali aku mengecek ruang penyekapan. Memastikan semua aman di dalam.
Percakapan malam dimulai.
***
02
Oktober 2022, pukul 02.54
Sebagian
dari panitia sudah bergabung di pos terakhir. Kami saling bercerita tentang kondisi
di pos masing-masing. Betapa kacaunya peserta LDK ketika hendak mencari teman
yang hilang. Aku tertawa menikmati, ternyata tujuanku tercapai.
Sambil
menunggu peserta datang ke pos terkahir, kami memilih untuk melihat gugusan bintang.
Di atas aspal dingin dan keras, langit hitam yang bersih dari polusi cahaya menampilkan
berbagai macam rasi bintang yang tak kutau namanya. Kami menunjuk-nunjuk langit.
Melempar candaan, bahwa ada UFO yang sebentar lagi menjemput. Tak ada kerisauan
tentang revisi karya tulis beberapa hari yang lalu. Juga tidak ada kerisauan
tentang bagaimana hari esok akan berjalan. Kami menikmati setiap detik, setiap angin,
juga setiap huruf yang terucap dini hari itu.
***
02
Oktober 2022, pukul 03.30
Permainan
belum juga usai. Ini sudah lewat dari target. Seharusnya sekarang kami renungan
malam. Tapi semuanya memilih untuk lanjutkan!
Heboh!
Segala teriakan bersahut-sahutan. Udara yang dingin mendadak panas. Sedangkan dua
orang yang diberi kesempatan untuk bernegosiasi makin pusing kepalanya. Mereka
belum mendapatkan kunci, pun teman-temannya masih belum mendapatkan tempat dua pengurus
yang disekap.
Heboh!
Aku senang melihatnya. Ini yang kami harapkan. Sebuah konflik yang membuat
pecah kekompakkan. Sebuah konflik yang harus mereka selesaikan ketika dua orang
paling brilian idenya harus pergi. Sebuah konflik yang harus mereka selesaikan
ketika dua orang penting sibuk dengan urusan negosiasi persetujuan.
Aku
berulang kali melihat jam tangan. Memikirkan segala jalan terbaik. Di saat
mereka masih pecah begini, mereka benar-benar buta arah. Tak bisa diteruskan
lebih lama. Sebab semua punya waktunya.
Aku
memberi sedikit petunjuk, pada orang-orang yang kupercaya mampu membawa pecahnya
kelompok kembali menjadi satu.
***
02 Oktober 2023, Pukul 18.19
Misi
kalian selesai. Misi kita selesai. Janji kalian telah tertunanikan, walau tak
semua janji terbayarkan. Luar biasa. Tak kukira permainan yang kuberi nama Mission
Possible benar-benar misi yang mungkin untuk kalian laksanakan.
Bahkan
segala ilmu yang kami beri saat permainan itu, mulai dari bangun pagi penuh
tekanan sampai bersorak ria karena telah menyelamatkan sandera, juga terpakai,
bukan?
Satu
tahun, luar biasa.
Satu
tahun kuharap kalian mengerti apa artinya permainan itu.
Satu
tahun menyelesaikan tugas kecil bersama kelompok kecil, menyadari bagian
penting yang hilang, mencari dalam kegelapan tanpa petunjuk, tersesat bersama,
gaduh dan ribut hingga hampir ingin menyerah, memberikan ide proposal terbaik,
berkejaran dengan waktu, peluang yang menggiurkan tapi merugikan, mencari
solusi sembari menunggu, menyatukan kembali visi dan misi, menggagas kembali
keberhasilan, dan menemukan tujuan bersama.
Satu
tahun penuh terima kasih.
Aku tahu
atau mungkin tidak tahu bagaimana naik turunnya hidup mimpi kita. Terima kasih
sudah berproses. Terima kasih kembali kuucapkan untuk teman-teman power
rangers. Terima kasih pula untuk teman-teman yang kini mewujdukannya. Semoga sukses sampai akhir kepengurusan.
Mimpi
kita tercapai, mimpi satu tahun atau mungkin lebih tepatnya dua tahun.
Komentar
Posting Komentar